Wednesday, January 1, 2014

PENG. ILMU EKONOMI

EKONOMI MAKRO
Lingkup Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
  • Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
  • Sumber daya tersedia secara terbatas.
  • Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
       I.            Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
    II.            Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan – kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan – perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro

Ekonomi Mikro
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja), Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan, Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.

Ekonomi Makro
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan), Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
Masalah makroekonomi utama yang akan dihadapi adalah :
        i.            Masalah Pertumbuhan Ekonomi
      ii.            Masalah Kestabilan kegiatan ekonomi
    iii.            Masalah Pengangguran
    iv.            Masalah kenaikan harga (inflasi)
      v.            Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Kebijakan Makroekonomi
Bentuk – bentuk kebijakan ekonomi yang dapat dijalankan yakni : kebijakan fiscal,kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Kebijakan makroekonomi dilakukan untuk pencapaian tujuan sebagai berikut :
·         Menstabilkan kegiatan ekonomi
·         Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi
·         Menghindari masalah inflasi
·         Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
·         Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Beberapa istilah Pendapatan Nasional :
1)      Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (PDB) dapat diartikan barang dan jasa yang diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk Negara tersebut tetapi oleh penduduk Negara lain.Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor – faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Dalam istilah Inggris disebut Gross Domestic Product(GDP).

2)      Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Atau dalam bahasa inggris dinamakan Gross National Product (GNP) yakni nilai barang atau jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor – faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Sifat hubungan diantara Produk Domestik Bruto dan National Bruto, yaitu seperti dinyatakan sebagai berikut :
PDB = PNB – PFN dari LN
PFN dari LN adalah pendapatan faktor – faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan faktor – faktor produksi yang dibayarkan di luar negeri.

3)      Produk National Bruto (Net National Product)
Apabila PNB dikurangi dengan depresiasi akan diperoleh Produk National Neto (PNN).Apabila PNN dihitung pada harga faktor,nilainya dinamakan Pendapatan Nasional.
4)      Pendapatan Nasional (National Income)
Pendapatan Nasional (PN) merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan. PN = PNN-PTL+S, dimana PTL (Pajak Tidak Langsung), S (Subsidi).
5)      Pendapatan Personal (Personal Income)
Pendapatan Personal (PP) adalah bagian dari pendapatan nasional yang merupakan hak individu – individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa atas keikutsertaan mereka dalam proses produksi.Adapun rumusnya sebagai berikut :
PP = PN-LTB-PAS+PIGK+PNB
LTB   = Laba Tidak Dibagikan
PAS   = Pembayaran Asuransi Sosial
PIGK = Pendapatan Bunga yang diterima pemerintah dan konsumen
PNB   = Pendapatan Nonbalas Jasa
6)      Pendapatan Personal Disposabel (Disposable Personal Income)
Merupakan pendapatan personal yang dapat dipakai individu, baik untuk membiayai hidupnya atau ditabung.Besarnya pendapatan personal dikurangi pajak atas pendapatan personal (PAP).
Metode – metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional, yaitu metode output (output approach), metode pendapatan (income approach) dan metode pengeluaran (expebditure approach) :
A.    Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi
Cara perhitungan dengan praktis adalah dengan membagi – bagi perekonomian menjadi beberapa sector produksi.Dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing – masing sector. Yang dimaksud nilai tambah adalah selisih antara output dengan nilai input.NT = NO – NI. Aktivitas produksi yang baik NT > 0.
     PDB = NT
Dimana : I = sector produksi ke 1,2,3,…,n


B.     Metode Pendapatan ( Income Approach)
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungannya sebagai berikut :
Q = f (L, K, U, E)
Dimana:
Q         : output
L          : tenaga kerja
K         : barang modal
U         : uang/financial
E          : kemampuan entrepreneur atau kewirausahaan

Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN)
PN : w +I +r + π
Dimana :
w         : upah/gaji
i           : pendapatan bunga
r           : pendapatan sewa
π          : keuntungan

Di Indonesia perhitungan ini tidak dipublikasikan, di Amerika Serikat digunakan.

C.     Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agrerat dalam suatu perekonomian :
1.      Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
2.      Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
3.      Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
4.      Ekspor Neto (Net Export)
Nilai PDP berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut :
PDB    : C +G + I + (X-M)
Di mana :
C         : konsumsi rumah tangga
G         : konsumsi / pengeluaran pemerintah
I           : PMTDB
X         : ekspor
M         : impor
Menghitung pendapatan suatu Negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai barang dan jasa diwujudkan oleh setiap kegiatan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi dalam menghitung pendapatan nasional adalah :
·         Masalah mengumpulkan data
·         Masalah menentukan jenis kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menghitung menentukan pendapatan nasional.
Perlu dipikirkan dalam menghitung pendapatan nasional : masalah perhitungan dua kali, masalah menentukan harga barang, dan masalah kenaikan harga dan perubahan kualiti barang yang perlu dipertimbangkan.
Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah :
·         Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun dan dalam jangka panjang
·         Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu
·         Menunjukkan peranan tiap sector dalam perekonomian dan peranan berbagai komponen pengeluaran agregat,
·         Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu
·         Menggambarkan taraf kemakmuran masyarakat dan perubahannya dari tahun ke tahun
·         Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahun berikutnya dan merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan

TEORI KONSUMSI
Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Untuk saat ini yang akan dibahas hanya konsumsi rumah tangga karena :
Ø  Pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi terbesar dalam total pengeluaran agregat
Ø  Konsumsi rumah tangga bersifat endogenus, artinya besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor – faktor lain yang dianggap mempengaruhinya.
Teori Keynes (Keynesia Consumption Model)
a.       Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi
Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi,walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus.
C ; Co + b Yd
Dimana :
C         : konsumsi
Co       : konsumsi otonomus
b          : marginal propensity to consume (MPC)
Yd       : pendapatan disposable
0 ≤ b ≤ 1
b.      Kecenderungan Mengonsumsi Marjinal (Marginal Prospensity to Consume)
MPC adalah konsep yang memberikan gambaran tentang beberapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposable bertambah satu unit.
MPC    =
c.       Kecenderungan Mengonsumsi Rata – rata (Average Propensity to Consume)
APC adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposable total.
APC =
d.      Hubungan Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan disposable yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi,sedangkan sisanya untuk ditabung.Dengan demikian kita dapat menyatakan :
Yd       : C + S

         :  +
1          : APC + APC
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
v  Faktor – faktor Ekonomi
Empat faktor ekonomi yang menentukan tingkat konsumsi adalah :
1)      Pendapatan rumah tangga
2)      Kekayaan rumah tangga
3)      Jumlah barang – barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat
4)      Tingkat bunga
5)      Perkiraan tentang masa depan
6)      Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan

v  Faktor – faktor Demografi
Yang tercakup dalam faktor – faktor kependudukan adalah :
1)      Jumlah penduduk
2)      Komposisi Penduduk

v  Faktor – faktor Non-Ekonomi
Faktor – faktor nonekonomi yang paling berpengaruh terhadap konsumsi adalah faktor social-budaya masyarakat.

TEORI INVESTASI
Investasi Dalam Konteks Ekonomi Makro
Investasi merupakan konsep aliran karena besarnya dihitung selama satu interval periode tertentu. Tetapi investasi akan mempengaruhi jumlah barang modal yang tersedia pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a.       Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Merupakan pengeluaran – pengeluaran untuk membeli pabrik – pabrik, mesin – mesin, peralatan – peralatan produksi dan bangunan gedung yang baru.Karena umurnya biasanya diatas setahun biasanya disebut investasi dalam bentuk harga tetap (fixed investment)
b.      Investasi Persediaan
Selain barang jadi, investasi dalam bentuk persediaan bisa juga dilakukan dalam bentuk persediaan bahan baku dan barang setengah jadi / sedang dalam proses penyelesaian. Tujuan kebijaksanaan persediaan ini juga tetap dalam konteks meningkatkan pendapatan atau keuntungan di masa depan.
Nilai Waktu dari Uang
Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.
Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner.
Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
1. Rumus Nilai Masa Depan
FV = Po (1 + r) ^n
Keteragan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang
Po = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
Contoh : Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000 (1 + 0,1) ^1
FV = 1.100.000 rupiah

2. Rumus Nilai Sekarang
PV = Fn / (1 + r) ^n
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Fn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / Tingkat bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
Tambahan :
1 / (1 + r) ^n disebut juga sebagai discount factor
Kriteria Investasi
Kriteria untuk menentukan kelayakan suatu investasi adalah :
  1. Payback Period (PP)
Teknik penilaian terhadap jangka waktu (period) pengembalian investasi proyek atau usaha.
Ada 2 Model perhitungan PP :
a. Apabila kas bersih setiap tahun sama
PP =         Investasi           X 12 bulan
         Kas bersih / tahun
b. Apabila kas bersih setiap tahun berbeda
PP =      Sisa Investasi                X 12 bulan
         Kas bersih sesudahnya

Untuk menilai usaha layak diterima atau tidak dari segi PP, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut :
  1. PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
  2. Dengan membandingkan rata – rata industri unit usaha sejenis
  3. Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode ini :
  1. Mengabaikan time value of money
  2. Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian

  1. Average Rate of Return (ARR)
Mengukur rata – rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata – rata laba setelah pajak (EAT) dengan rata – rata investasi.
Rumus menghitung ARR sbb:
ARR % = Rata – rata EAT
            Rata – rata investasi
Rata – rata EAT = Total EAT
                           Umur ekonomis (n)
Rata – rata investasi = Investasi
                                       2
  1. Net Present Value (NPV)
Nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV Kas Bersih (PV of proceed) denhgan PV investasi (capital outlays) selama investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal Net Present Value (NPV)
Rumus :
NPV = Kas bersih 1 + Kas bersih 2 +...+ Kas bersih N - Investasi
                (1+r)               (1+r)²                     (1+r)
Setelah memperoleh hasil yang dengan :
NPV positif, maka investasi diterima
NPV negatif,sebaiknya investasi ditolak
  1. Internal Rate of Return (IRR)
Alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.
Rumus = P1 – C1 X P2 – P1
                            C2 – C1
Dimana: P1 tingkat bunga 1
               P2 tingkat bunga 2
               C1 NPV1
               C2 NPV2
Apabila IRR lebih besar dari bunga pinjaman maka diterima
Apabila IRR lebih kecil dari bunga pinjaman maka ditolak
  1. Profitability Index (PI)
Profitability index atau benefit and cost ratio merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Rumus :
PI = ∑ PV kas bersih     X 100 %
        ∑ PV investasi


Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
Sebagai sebuah keputusan yang rasional, investasi sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan dan biaya investasi.
a.       Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return)
·         Kondisi Internal Perusahaan
·         Kondisi Eksternal Perusahaan
b.      Biaya Investasi


Referensi :
1.      Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi Edisi Ketiga, Prathama Rahardja dan Mandala Manurung,FEUI,2008
2.      MakroEkonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,Sadono Sukirno,PT RajaGrafindo Persada,2011




RUMUS MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL melalui 3 pendekatan
1. Pendekatan Pendapatan
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).

Y = R + W + I + P
Ket :
Y = pendapatan nasional
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba

2. Pendekatan Pengeluaran
Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu perekonomian:

a. Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (non-durable goods).
b. Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah.
c. Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.
d. Ekspor Neto (Net Export)
Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daipada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain (dunia).

Y = C + I + G + (X - M)
Ket :
Y = Pendapatan Nasional
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

3. Pendekatan Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.

Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n
Ket:
Y = Pendapatan Nasional
P = harga
Q = kuantitas