Oleh: Dina Suryawati, M.Si., M.AP.
Manusia Sebagai Mahluk Pembuat Keputusan
Pengambilan Keputusan sebagai Ilmu dan seni
Manusia Sebagai Mahluk Pembuat Keputusan
Pengambilan Keputusan sebagai Ilmu dan seni
Mengambil Keputusan
•
Akibat
/konsekuensi apa yang muncul dari keputusan yang diambil?
•
Bgm dengan
solusi yang diambil, apakah menguntungkan satu pihak atau merusak pihak lain?
•
Bagaimana
pengaruhnya terhadap lingkungan?
•
Dibutuhkan Alat
pertimbangan yang tepat
•
Menguasai
langkah untuk melihat masa depan
Pengambilan Keputusan sebagai Ilmu dan Seni
Ilmu: Aktifitas tersebut mempunyai sejumlah cara,
metode dan pendekatan yang bersifat sistematis, terarah dan terpadu
Seni: aktifitas tersebut selalu dihadapkan pada
sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik keunikan tersendiri”citaras dan
nuansa” tersendiri
“Citarasa dan Nuansa” yang berbeda
-Perbedaan kecerdasan, kerangka berfikir, tingkat
preferensi atas masalah dan persepsi
- Budaya dan struktur organisasi, gaya kepemimpinan,
sistem komunikasi dll
Tipe Keputusan
-
Keputusan
Terprogram/terstruktur:
-
Merupakan
keputusan yang bersifat rutin, terjadi berulang-ulang
Keputusan yang tidak terprogram:
Merupakan keputusan yang selalu dihadapkan pada
sejumlah masalah baru yang sulit diramalkan
PERBANDINGAN TIPE KEPUTUSAN
Terstruktur
- Rutinitas, berulang-ulang
- Kebiasaan, tradisi, rutinitas
- Terlihat jelas
- Mudah diramalkan
- Selalu ada
- Relatif stabil, statis
- Rendah/kecil, mendekati tidak ada
- Cenderung rational
- Mendekati akurat
Tidak Terstruktur
- Baru, tidak berulang, jarang terjadi
- Sulit diramalkan
- Sangat dinamis, bergejolak
- Kreatifitas, inovasi, intuisi
- Sulit dicari hubungan
- Jarang ada
- Cenderung tinggi/besar
- Sulit dinilai dengan pasti
Relasi antara Pengambilan Keputusan dengan Pencapaian
Tujuan
- Model pengambilan keputusan atas dorongan pencapaian kebutuhan
1.
Penetapan Tujuan
(T)
2.
Masalah (M)
3.
Pengambilan
Keputusan (K)
Model pengambilan keputusan atas tarikan lingkungan
1.
Masalah (M)
2.
Pencapaian
Tujuan (T)
3.
Pengambilan
Keputusan (K)
- Untuk Mencapai tujuan, Manusia membentuk organisasi Sebagai wadah relasi sosial Kerjasama, yang hubungannya 2 orang atau lebih dan AKAN MEMUNCULKAN Adanya pemberian tugas dan penerima tugas. Supaya efektif perlu komunikasi, Komunikasi yang efektif membutuhkan informasi, karena Informasi sebagai bahan baku utama pengambilan
keputusan
- Data merupakan deskripsi mendasar tentang sesuatu,
peristiwa, aktifitas yang diklasifikasi dan disimpan namun tidak diorganisir
untuk membawa suatu makna yang khusus. Data ini diolah menjadi informasi yang
merupakan data yang telah diorganisir sehingga data tersebut memiliki arti dan
nilai bagi penerima dan memberikan understanding, experience bagi
pengambil keputusan dalam mencapai tujuan.
Nilai Pengambilan Keputusan
•
Proses
pengambilan keputusan terletak dari seberapa besar kontribusi keputusan yang
diambil dalam meningkatkan nilai bagi organisasi
•
Kualitas sebuah
keputusan terletak pada seberapa “akurat” hasil (peristiwa)yang diramalkan atau
diharapkan terwujud
Masalah dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupaka sebuah proses penentuan
pilihan atas beragam pilihan guna menyelesaikan masalah pencapaian tujuan
Pengambilan keputusan pada umumnya dikaitkan dengan
masalah dan tujuan
Tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi
menghasilkan pertanyaan what, how, why, who, when, dan where
Bila salah stu dari pertanyaan tersebut muncul maka
otomatis masalahpun akan muncul (sesuatu yang harus ditemukan jawabannya atau
penyelesaiannya)
Dengan demikian pengambilan keputusan selalu dikaitkan
dengan masalah
MASALAH
Masalah dalam kajian organisasi dan manajemen
merupakan adanya sebuah gap antara harapan dan kenyataan
Masalah Sebagai Sebuah Konsep Resiko:
Ada
Peristiwa yang sesuai dengan harapan yang
baik dan bermanfaat, bisa juga peristiwa tersebut kenyataannya tidak sesuai
dengan kenyataan, akan tetapi sesuai yang diharapkan, baik dan bermanfaat,
peristiwa juga kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, yang menimbulkan
ketidak sesuaian dan malah akan menjadi resiko yang fatal
Pengambilan keputusan mengikuti tipe masalah yang timbul, dan tipe
masalah diselesaikan oleh dua tipe keputusan yang berbeda
Masalah dapat
dibedakan dua tipe (D. Rollinson&Broadfield dalam Dermawan, 2004):
1.
Masalah terikat (bounded problem), problem that can
be more easily defined and treated as separate from the context in which they
exist
2. Masalah tidak terikat (unbounded problem), ambiguous
problems that are harder to defined and wich cannot easily separated from the
context in which they exist
Perbedaan Masalah Terikat dan Masalah Tidak Terikat
Terikat
Pada umumnya kecil, atau dapat dibagi menjadi sebuah
seri dari masalah kecil yang berlainan, kurang serius, selalu mengikuti periode waktu tertentu dan Masalah mudah diketahui dengan jelas. Solusi sudah
dapat diperkirakan,
dan Penyelesaiannya hanya membutuhkan sedikit orang
Tidak Terikat
Besar, dan bila terdapat beberapa masalah, seluruh masalah
harus dipecahkan secara berurutan, Memiliki implikasi serius sangat lama dan tidak dapat dipastikan selesainnya. Solusi tidak dapat diperkirakan, Skala prioritas tidak jelas dan tidak pasti
Sering banyaknya orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah
Perbedaan tipe masalah akan menghasilkan perbedaan tipe keputusan.
- Beberapa keputusan dibuat terprogram dan beberapa keputusan
lain dibuat dengan tidak terprogram
- Beberapa keputusan merupakan dorongan dari keinginan
untuk mencapai tujuan, sedangkan keputusan lainnya merupakan tarikan faktor
lingkungan (lihat model pengambilam keputusan)
- Baik tipe masalah maupun tipe keputusan pada akhirnya
harus bermuara pada pemilihan alternatif solusi, tindakan, kebijakan atau
strategi yang tepat
- Keputusan yang tepat itu sendiri merupakan hasil akhir
dari proses reasoning, proses tersebut hanya dapat terwujud bila seseorang
dapat berfikir secara rasional
- Akan tetapi, kutub pemikiran tersebut berseberangan
dengan gaya pemikiran eksistensialisme yang menghasilkan pandangan
irasionalitas
- Dengan menggabungkan dua paradigma pemikiran tersebut
maka muncul model rasional (rational) dan rasionalitas yang dibatasi (bounded
rationality)
I. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan
Rasionalitas
- Pengambil keputusan ditetapkan sebagai manusia yang
rasional artinya mereka akan mencari tindakan yang paling maksimum dalam meraih
manfaat
- Pengambil keputusan diasumsikan memiliki pengetahuan
dan informasi yang utuh tentang seluruh konsekuensi dari alternatif tindakan
yang mereka pilih
- Model sederhana dari pengambilan keputusan secara
rasional terdapat tiga langkah: 1) mengidentifikasi sejumlah masalah yang harus
diselesaikan, 2)menentukan sejumlah alternatif solusi terhadap masalah, 3)
pemilihan solusi atas masalah dan mengimplementasikan solusi tersebut
Proses Penentuan Masalah
-
Penentuan Tujuan
-
Isolasi dan
Identifikasi
-
Penentuan Bobot
-
Penentuan
Pendekatan
-
Penentuan
Variabel yang Relevan
-
Pencarian
Jawaban Secara Empiris
-
Penilaian
Langkah yang Dilakukan
-
Penentuan
masalah Utama
-
Proses
Pengambilan Keputusan
Menentukan Sejumlah Alternatif Solusi Terhadap Masalah
- Penentuan solusi merupakan proses mendesain dan
mengembangkan sejumlah daftar alternatif jawaban, penentuan sejumlah tindakan
yang akan diambil, dan sekaligus juga penetapan konsekuensi atas pilihan dan
tindakan yang diambil disesuaikan dengan masalah yang telah disefinisikan
Pemilihan Solusi atas Masalah dan Mengimplementasikan
Solusi Tersebut
- Langkah ketiga ini mengisyaratkan bahwa pilihan satu
alternatif solusi hanya dapat dilakukan setelah proses evaluasi atas seluruh
alternatif yang memungkinkan dilakukan
- Evaluasi biasanya dilakukan dengan menetapkan rating
atas sebuah alternatif dalam sebuah kriteria
- Pada umumnya, model rasional menggunakan pendekatan
analisis kekuatan dan kelemahan dari setiap alternatif solusi.
II. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan
Rasionalitas yang Dibatasi
-
Bounded Rationality; pengambilan keputusan dibatasi kemampuan rasionalitasnya oleh sejumlah
keterbatasan atau hambatan kala melakukan proses pengambilan keputusan dan
menentukan pilihan.
- Ketidakmungkinan dan ketidakmampuan manusia untuk
memiliki akses yang sempurna dan penuh terhadap “bahan baku” keputusan yang
mengakibatkan pengambilan keputusan tidak rasional
- H.A Simon sebagai pencetus awal ide Bounded
Rationality, yang melahirkan model Simon’s Descriptives Model: dalam
mengambil keputusan para manajer dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan
internal (sifat dasar, persepsi, gaya pemikiran dll) dan faktor eksternal
(kompleksitas masalah lingkungan, ketidak pastian)
Model Pengambilan Keputusan Atas Pandangan Bounded
Rationality
-
Identifikasi
& definisikan masalah
-
Tetapkan
kriteria terbatas
-
Pencarian
alternatif solusi tertentu
-
Pemilihan
alternatif melalui koalisi organisasi
-
Pemilihan
alternatif solusi yang memuaskan organisasi
-
Solusi
memuaskan?
o
Bila memuaskan, maka Terapkan solusi
o
Bila
tidak, Lakukan perubahan minor untuk menyesuaikan Apakah hal
tersebut menyelesaikan masalah?
§ Bila iya maka
terapkan solusi, bila tidak maka kurangi prefensi atas alternatif yang ada.
-
Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan
-
Identifikasi&diagnosa
masalah
-
Pengumpulan dan
analisa data
-
Pengembangan
Alternatif
-
Evaluasi
alternatif
-
Pemilihan
alternatif terbaik
-
Implementasi
Kepitusan
-
Evaluasi hasil
-
Dan
kesemua selalu ada umpan balik dari tahap 1 ke tahap yang lainnya
Pengambilan keputusan secara intuisi, bisakah dikategorikan ilmiah?
- Intuisi: listening to inner voice (Carl Jung)
- Intuisi merupakan kemampuan unik yang dimiliki
seseorang sebagai kristalisasi seluruh kemampuan mengolah informasi secara
intelektual maupun mental yang terwujud pada kemampuan untuk melihat masa depan
(visioning) dari suatu peristiwa solusi atau tindakan yang dipilih beserta
konsekuensinya
- Intuisi tidak muncul begitu saja akan tetapi muncul
setelah seluruh indera fisik dan mental, kemampuan intelektual dan mental,
seluruh kecerdasan digunakan dalam megolah informasi yang tersedia guna menghasilkan
sebuah pandangan final tentang sesuatu.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
- Teknik
pengambilan keputusan membantu kita dalam membuat keputusan tebaik dikaitkan
dengan ketersediaan informasi yang relevan
- Dengan
teknik ini kita dapat memetakan sejumlah konsekuensi yang akan muncul dari
keputusan yang kita ambil atas alternatif solusi dan tindakan
1.
Analisis Diagram Pareto (Pareto Analysis)
- Analisi
pareto merupakan teknik yang sederhana, yang membentu kita dalam memilih perubahan
tindakan yang akan kita ambil secara efektif.
- Analisis
pareto merupakan sebuah teknik pengambilan keputusan yang bertujuan untuk
menemukan perubahan yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pengambil
keputusan.
- Teknik
ini berguna dalam kondisi terdapatnya sejumlah alternatif solusi dan tindakan
yang dapat dipilih
Langkah-langkah menggunakan teknik
pareto:
- Membuat daftar masalah yang dihadapi, atau pilihan yang tersedia
- Kelompokkan pilihan dimana pilihan tersebut merupakan bagian atau segi-segi dari masalah yang serupa
- Tetapkan nilai atau skor pada tiap kelompokkan
- Fokuskan perhatian terhadap kelompok dengan skor tertinggi
- Analisis
pareto tidak hanya memberikan gambaran pada kita tentang masalah yang paling
penting untuk diselesaikan, namun teknik tersebut juga memberikan sebuah nilai
yang memperlihatkan seberapabesar atau parah masalah tersebut
Contoh:
Sebuah
perusahaan air minum ingin mengatasi masalah buruknya kinerja divisi pemasangan dan maintanence. Penelitian
ini diadakan untuk menemukan jawaban atas masalah mengapa kinerja tersebut
buruk. Hasil komentar pelanggan didapatkan sebagai berikut:
- Telepon baru dijawab setelah berulang-ulang pelanggan menghubungi devisi tersebut (jumlah keluhan 15)
- Para staf teknisi terlihat bingung dalam menengani keluhan dan terlihat pada kondisi tertekan (jumlah keluhan 10)
- Para teknisi terlihat tidak menangani masalah dengan sistematis dan terorganisir(jumlah keluhan 8)
- Para teknisi bingung pada pelanngan yang mana yang akan ditangani terlebih dahulu (jumlah keluhan 10)
- Para staf tampaknya bingung untuk melakukan apa yang harusnya mereka lakukan (jumlah keluhan 12)
- Para teknisi saling tunjuk untuk menangani keluhan pelanggan (jumlah keluhan 6)
•
Kemudian
masalah tersebut dikelompokkan kedalam bidang yang sama. Setiap masalah
diberikan nilai sesuai dengan keluhan yang muncul atau daftar keluhan:
- ...........
- ................
- ..............
Dengan
demikian fokus penyelesaian masalah adalah dengan.......
2.
Teknik Implikasi Plus-Minus (Plus-Minus Impications)
- Teknik
ini memberikan pertimbangan dan konsekuensi yang akan muncul, apakah baik,
buruk, menguntungkan atau merugikan, kelebihan dan kekurangan.
Langkah-langkah yang diambil adalah:
- Gambar tabel dengan judul setiap kolom: plus, minus dan implikasi
- Dikolom plus tulis seluruh konsekuensi positif dari satu pilihan
- Dikolom minus tulis seluruh konsekuensi negatif dari satu pilihan
- Dikolom implikasi tuliskan seluruh implikasi beserta hasil yang memungkinkan dari pilihan yang diambil, baik positif maupun negatif
- Tentukan nilai untuk setiap konsekuensi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini penilaian dilakukan secara objektif
- Totalkan seluruh nilai. Hasil Total positif menunjukkan bahwa pilihan sebaiknya diambil, sedangkan nilai negatif sebaliknya
Contoh: Perusahaan
(kuliner masakan cina)akan memutuskan untuk membuka cabang baru. Pilihan
sementara yang diajukan adalah menentukan letak kantor dipusat Kota
Kesimpulan:
- Plus+minus+implikasi
- +19-30+2=
-9
- Sebaiknya
cabang restoran jangan dibuka di pusat kota.
Analisis Jaringan (grid anaisis)
- Teknik
ini merupakan teknik yang sangat berguna untuk menentukan pilihan atas satu
alternatif solusi
- Penggunaan
yang paling efektif adalah bila kita dihadapkan pada sejumlah alternatif
solusi yang menarik serta terdapatnya
beragam faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
Langkah-langkah yang dipakai dalam grid
analisis
- Daftar seluruh pilihan yang kita tetapkan dan seluruh faktor yang kita anggap penting dalam proses pengambilan keputusan
- Tempatkan keduanya dalam sebuah tabel, dimana pilihan diletakkan pada baris, dan faktor pada kolom
- Tetapkan tingkat kepentingan relatif dari seluruh faktor. Tunjukkan hal tersebut dalam bentuk angka. Angka tersebut akan digunakan untuk mengukur/menimbang tingkat preferensi. Rentang skor 1-5
- Beri penilaian dari setiap faktor yang dipilih dengan rentang skor 0 sd 3 (0= sangat buruk, 1= buruk, 2= baik, 3=sangat baik)
- Kemudian kalikan setiap nilai atau skor yang kita berikan dengan nilai kepentingan relatif yang kita tetapkan. Langkah ini memberikan total pengukuran yang bbenar dalam keoutusan yang kita buat
- Akhirnya, tambahkan seluruh skor tertimbang pada langkah kelima untuk alternatif pilihan tertentu. Nilai pilihan tertinggi merupakan pilihan solusi yang tepat atas masalah yang kita hadapi.
contoh:
Dengan anggaran Rp 70 Juta, Desa berencana
akan membeli satu unit mobil desa yang multi fungsi (dapat memuat banyak orang
atau banyak barang namun juga harus dapat diapakai untuk bergaya dan elegan). Buatlah
analisis keputusan!
Tabel awal Grid Analisis
Total
nilai pilihan
Kriteria yang dipertimbangkan:
- Harga
- Kemampuan daya angkut
- Tingkat efisiensi bahan bakar
- Keren terlihat bergaya dan berkualitas