•
Nilai
Pengambilan Keputusan
•
Proses
pengambilan keputusan terletak dari seberapa besar kontribusi keputusan yang
diambil dalam meningkatkan nilai bagi organisasi
•
Kualitas
sebuah keputusan terletak pada seberapa “akurat” hasil (peristiwa)yang
diramalkan atau diharapkan terwujud
•
Masalah
dan Pengambilan Keputusan
•
Pengambilan
keputusan mengikuti tipe masalah yang timbul, dan tipe masalah diselesaikan
oleh dua tipe keputusan yang berabeda
Masalah dapat dibedakan dua tipe (D.
Rollinson&Broadfield dalam Dermawan, 2004):
- Masalah terikat (bounded problem), problem that can be more easily defined and treated as separate from the context in which they exist
2. Masalah tidak
terikat (unbounded problem), ambiguous problems that are harder to
defined and wich cannot easily separated from the context in which they exist
ü
Perbedaan
tipe masalah akan menghasilkan perbedaan tipe keputusan.
ü
Beberapa
keputusan dibuat terprogram dan beberapa keputusan lain dibuat dengan tidak
terprogram
ü
Beberapa
keputusan merupakan dorongan dari keinginan untuk mencapai tujuan, sedangkan
keputusan lainnya merupakan tarikan faktor lingkungan (lihat model pengambilam
keputusan)
ü
Baik
tipe masalah maupun tipe keputusan pada akhirnya harus bermuara pada pemilihan
alternatif solusi, tindakan, kebijakan atau strategi yang tepat
ü
Keputusan
yang tepat itu sendiri merupakan hasil akhir dari proses reasoning, proses
tersebut hanya dapat terwujud bila seseorang dapat berfikir secara rasional
ü
Akan
tetapi, kutub pemikiran tersebut berseberangan dengan gaya pemikiran eksistensialisme
yang menghasilkan pandangan irasionalitas
ü
Dengan
menggabungkan dua paradigma pemikiran tersebut maka muncul model rasional (rational)
dan rasionalitas yang dibatasi (bounded rationality)
•
I. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan Rasionalitas
•
Pengambil
keputusan ditetapkan sebagai manusia yang rasional artinya mereka akan mencari
tindakan yang paling maksimum dalam meraih manfaat
•
Pengambil
keputusan diasumsikan memiliki pengetahuan dan informasi yang utuh tentang
seluruh konsekuensi dari alternatif tindakan yang mereka pilih
•
Model
sederhana dari pengambilan keputusan secara rasional terdapat tiga langkah: 1)
mengidentifikasi sejumlah masalah yang harus diselesaikan, 2)menentukan
sejumlah alternatif solusi terhadap masalah, 3) pemilihan solusi atas masalah
dan mengimplementasikan solusi tersebut
•
Penentuan
solusi merupakan proses mendesain dan mengembangkan sejumlah daftar alternatif
jawaban, penentuan sejumlah tindakan yang akan diambil, dan sekaligus juga
penetapan konsekuensi atas pilihan dan tindakan yang diambil disesuaikan dengan
masalah yang telah disefinisikan
•
Langkah
ketiga ini mengisyaratkan bahwa pilihan satu alternatif solusi hanya dapat
dilakukan setelah proses evaluasi atas seluruh alternatif yang memungkinkan
dilakukan
•
Evaluasi
biasanya dilakukan dengan menetapkan rating atas sebuah alternatif dalam sebuah
kriteria
•
Pada
umumnya, model rasional menggunakan pendekatan analisis kekuatan dan kelemahan
dari setiap alternatif solusi.
•
II. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan Rasionalitas yang
Dibatasi
•
Bounded Rationality; pengambilan keputusan dibatasi kemampuan rasionalitasnya oleh sejumlah
keterbatasan atau hambatan kala melakukan proses pengambilan keputusan dan
menentukan pilihan.
•
Ketidakmungkinan
dan ketidakmampuan manusia untuk memiliki akses yang sempurna dan penuh
terhadap “bahan baku” keputusan yang mengakibatkan pengambilan keputusan tidak
rasional
•
H.A
Simon sebagai pencetus awal ide Bounded Rationality, yang melahirkan
model Simon’s Descriptives Model: dalam mengambil keputusan para manajer
dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan internal (sifat dasar, persepsi, gaya
pemikiran dll) dan faktor eksternal (kompleksitas masalah lingkungan, ketidak
pastian)
•
Pengambilan
keputusan secara intuisi, bisakah dikategorikan ilmiah?
•
Intuisi:
listening to inner voice (Carl Jung)
•
Intuisi
merupakan kemampuan unik yang dimiliki seseorang sebagai kristalisasi seluruh
kemampuan mengolah informasi secara intelektual maupun mental yang terwujud
pada kemampuan untuk melihat masa depan (visioning) dari suatu peristiwa solusi
atau tindakan yang dipilih beserta konsekuensinya
•
Intuisi
tidak muncul begitu saja akan tetapi muncul setelah seluruh indera fisik dan
mental, kemampuan intelektual dan mental, seluruh kecerdasan digunakan dalam
megolah informasi yang tersedia guna menghasilkan sebuah pandangan final
tentang sesuatu.