Thursday, December 5, 2013

ptp



          Nilai Pengambilan Keputusan
          Proses pengambilan keputusan terletak dari seberapa besar kontribusi keputusan yang diambil dalam meningkatkan nilai bagi organisasi
          Kualitas sebuah keputusan terletak pada seberapa “akurat” hasil (peristiwa)yang diramalkan atau diharapkan terwujud
          Masalah dan Pengambilan Keputusan
          Pengambilan keputusan mengikuti tipe masalah yang timbul, dan tipe masalah diselesaikan oleh dua tipe keputusan yang berabeda
Masalah  dapat dibedakan dua tipe (D. Rollinson&Broadfield dalam Dermawan, 2004):
  1. Masalah terikat (bounded problem), problem that can be more easily defined and treated as separate from the context in which they exist
2. Masalah tidak terikat (unbounded problem), ambiguous problems that are harder to defined and wich cannot easily separated from the context in which they exist
ü  Perbedaan tipe masalah akan menghasilkan perbedaan tipe keputusan.
ü  Beberapa keputusan dibuat terprogram dan beberapa keputusan lain dibuat dengan tidak terprogram
ü  Beberapa keputusan merupakan dorongan dari keinginan untuk mencapai tujuan, sedangkan keputusan lainnya merupakan tarikan faktor lingkungan (lihat model pengambilam keputusan)
ü  Baik tipe masalah maupun tipe keputusan pada akhirnya harus bermuara pada pemilihan alternatif solusi, tindakan, kebijakan atau strategi yang tepat
ü  Keputusan yang tepat itu sendiri merupakan hasil akhir dari proses reasoning, proses tersebut hanya dapat terwujud bila seseorang dapat berfikir secara rasional
ü  Akan tetapi, kutub pemikiran tersebut berseberangan dengan gaya pemikiran eksistensialisme yang menghasilkan pandangan irasionalitas
ü  Dengan menggabungkan dua paradigma pemikiran tersebut maka muncul model rasional (rational) dan rasionalitas yang dibatasi (bounded rationality)
          I. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan Rasionalitas
          Pengambil keputusan ditetapkan sebagai manusia yang rasional artinya mereka akan mencari tindakan yang paling maksimum dalam meraih manfaat
          Pengambil keputusan diasumsikan memiliki pengetahuan dan informasi yang utuh tentang seluruh konsekuensi dari alternatif tindakan yang mereka pilih
          Model sederhana dari pengambilan keputusan secara rasional terdapat tiga langkah: 1) mengidentifikasi sejumlah masalah yang harus diselesaikan, 2)menentukan sejumlah alternatif solusi terhadap masalah, 3) pemilihan solusi atas masalah dan mengimplementasikan solusi tersebut
          Penentuan solusi merupakan proses mendesain dan mengembangkan sejumlah daftar alternatif jawaban, penentuan sejumlah tindakan yang akan diambil, dan sekaligus juga penetapan konsekuensi atas pilihan dan tindakan yang diambil disesuaikan dengan masalah yang telah disefinisikan
          Langkah ketiga ini mengisyaratkan bahwa pilihan satu alternatif solusi hanya dapat dilakukan setelah proses evaluasi atas seluruh alternatif yang memungkinkan dilakukan
          Evaluasi biasanya dilakukan dengan menetapkan rating atas sebuah alternatif dalam sebuah kriteria
          Pada umumnya, model rasional menggunakan pendekatan analisis kekuatan dan kelemahan dari setiap alternatif solusi.
          II. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan Rasionalitas yang Dibatasi
          Bounded Rationality; pengambilan keputusan dibatasi kemampuan rasionalitasnya oleh sejumlah keterbatasan atau hambatan kala melakukan proses pengambilan keputusan dan menentukan pilihan.
          Ketidakmungkinan dan ketidakmampuan manusia untuk memiliki akses yang sempurna dan penuh terhadap “bahan baku” keputusan yang mengakibatkan pengambilan keputusan tidak rasional
          H.A Simon sebagai pencetus awal ide Bounded Rationality, yang melahirkan model Simon’s Descriptives Model: dalam mengambil keputusan para manajer dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan internal (sifat dasar, persepsi, gaya pemikiran dll) dan faktor eksternal (kompleksitas masalah lingkungan, ketidak pastian)
          Pengambilan keputusan secara intuisi, bisakah dikategorikan ilmiah?
          Intuisi: listening to inner voice (Carl Jung)
          Intuisi merupakan kemampuan unik yang dimiliki seseorang sebagai kristalisasi seluruh kemampuan mengolah informasi secara intelektual maupun mental yang terwujud pada kemampuan untuk melihat masa depan (visioning) dari suatu peristiwa solusi atau tindakan yang dipilih beserta konsekuensinya
          Intuisi tidak muncul begitu saja akan tetapi muncul setelah seluruh indera fisik dan mental, kemampuan intelektual dan mental, seluruh kecerdasan digunakan dalam megolah informasi yang tersedia guna menghasilkan sebuah pandangan final tentang sesuatu.