KEPEMIMPINAN
ADMINISTRASI FOR UAS
Bapak Kholiq
29 Oktober 2012
KEPEMIMPINAN
PEMERINTAHAN (ADMINISTRASI)
Pemimpin
=> memiliki pengetahuan, skill, karakter, tidak hanya IQ, SQ tetapi juga
harus memiliki EQ. Sehingga menghasilkan pemimpin yang efektif dan berhasil.
Jika ditinjau dari teori perilaku, makna
berhasil dari seorang pemimpin bergantung pada gaya kepemimpinan yang digunakan
oleh pemimpin. Perilaku merupakan cara berperilaku dan bertindak seorang
pemimpin terhadap bawaham. Mulai dengan berkomunikasi, mengambil keputusan,
bernegosiasi dsb. Sedangkan berdasarkan teori
sifat, berhasilnya seorang pemimpin bergantung pada kelebihan yang dimiliki, terdapat kewibawaan yang membuatnya
dipercaya oleh para pengikutnya. Dan berdasarkan teori situasi –menghasilkan konsep tentang kepemimpinan dan
perilaku kepemimpinan, berhasilnya seorang pemimpin bergantung pada gaya
kepemimpinan yang disesuaikan dengan yang dipimpin (tingkat kematangan
bawahan). Yang terakhir adalah teori kepemimpinan kombinasi (herchee/sukanto).
Lokus dari
administrasi negara adalah birokrasi yang berbicara mengenai otoritas dalam
perspektif administrasi dan politik. Menurut Karl Marx Birokrasi dipandang
sebagai sesuatu yang negatif. Sementara Max Weber memandang birokrasi sebagai
hal yang positif, ditinjau dari otoritas kekuasaan dan kewenangan à legal
rasional dengan karakteristik adanya formalisasi dsb. Hegel memiliki pendapat
yang berbeda, ia memandang bahwa birokrasi sebagai hal yang netral, yaitu
birokrasi sebagai penghubung antara negara dan masyrakatnya.
Kepemimpinan
administrasi dikaji dari kepemimpinan birokrasi berdasarkan aturan (tertulis
ataupun tidak) lalu legalitas (regulasi). Orang-orang dalam pemerintahan
bekerja berdasarkan aturan dan
standard yang telah dibuat.
Memunculkan struktur (posisi) dan prosedur.
Manajer
disebut sebagai pemimpin ketika menduduki jabatan dalam struktur organisasi.
Relasi antara pemimpin dengan yang dipimpin disebut sebagai peta jabatan.
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasi.
Maslow membuat
teori hirarki kebutuhan manusia
Bagaimana pemimpin mampu melihat
motivasi bawahan dalam bekerjasehingga mereka dapat bersemangat .
Hirarki kebutuhan:
1. Kebutuhan fisik (kebutuhan
pokok, sekunder, primer)
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial (kasih
sayang, dihormati, dihargai, dipuji dsb)
4. Kebutuhan istemik (bagaimana
posisi seseorang dalam organisasi)
Ketika satu tingkat kebutuhan
telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lainnya. Ketika kebutuhan fisik
telah terpenuhi maka manusia akan memiliki kebutuhan lainnya, dan mulai
beranjak pada tingkat selanjutnya, pada tingkat ke dua dan seterusnya.
Pergeseran
Paradigma Pemerintahan (Kepala Daerah)
- Pergeseran garis politik dan
kebijakan pemerintahan daerah, berimplikasi terhadap kedudukan, fungsi dan
peranan kepala daerah -> reorientasi, refungsional dan restrukturisasi
(reformasi) -> berdampak pada gaya kepemimpinan.
- Bergesernya paradigma
pemerintahan daerah, berpengaruh terhadap perilaku (gaya) kepemimpinan daerah.
- Gaya (style) kepemimpinan,
dapat diidentifikasi cara2 yang dilakukan pemimpin dalam bersikap dan bertindak
dalam usahanya mempengaruhi bawahan yang dipimpinnya.
Koontz
& O’donnel (1959), Robbins (2001), Ordway Tead (1954), Stoner, Freeman
& Gilbert JR (1996)
KEPEMIMPINAN
adalah Terletak pada pengaruh yakni tindakan/contoh perilaku yang
menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku orang/sekelompok lain’.
Ilmu memimpin yaitu ilmu membaca
bawahan
Pemimpin ditaati karena memiliki
kekuasaan yaitu kekuasaan diperoleh dari pengangkatan sehingga ia memiliki
otoritas (legitimasi)
Gaya
Kepemimpinan mrpk kesanggupan, kekuatan, cara, irama, ragam, bentuk, lagu, metode
yang khas dari seorang untuk bergerak serta berbuat sesuatu (syafiie,2003).
PEMIMPIN
MENJADI HARAPAN
PEMIMPIN:
ARSITEK MASA DEPAN
- pemimpin menggunakan berbagai
bentuk kekuasaan, seperti kekuasaan menghargai, kekuasaan memaksa, kekuasaan
sah, kekuasaan rujukan dan kekuasaan keahlian (Stoner dkk, 1996).
- proses kepemimpinan adalah
fungsi pemimpin dan pengikut serta variabel situasional.
- Ketika pemimpin memanfaatkan
bawahan maka perilaku pemimpin berubah menjadi transaksional yang menjadikan
bawahan tdk taat. Muncul bawahan yang di
‘dalam’ dan di ‘luar’. Jabatan diperjualbelikan à displin menjadi kurang,
rekrutment menjadi berdasar pada uang, bukan keahlian.
- Bawahan yang selalu meminta
petunjuk dari pemimpin karena bawahan tersebut tidak percaya diri dan tidak
berani mengambil resiko.
Gaya kepemimpinan itu berada pada
garis kontinum dari boss centered menjadi subordinate centered, misalnya : dari
teori X ke teori Y; autocratic menjadi democratic; production centered menjadi
employed centered; task directed menjadi human relation; directive menjadi
suportive; directive menjadi participative (Luthans 1989)
Gaya Kepemimpinan menurut
Tannenbaum dan Schmidth (dlm Hersey dan Blauchark, 1994) terdiri dari perilaku
pemimpin yang autocratif , demokratis, dan larzes faire.
POSISI
KEPEMIMPINAN
Paradigma pemerintahan menurut
Rasyid (2000), yaitu:
1. Sebagai a rolling process yang
ditandai oleh ketergantungan pemerintahan dan manusia terhadap kapasitas
kepemimpinan seseorang.
2. Sebagai a governing process :
praktek pemerintahan yang berdasaralan pada konsensus2 etis antara pemerintahan
dan masyrakat.
3. Sebagai an administering
process yang ditandai oleh terbangunnya suatu sistem hukum yang kuat dan
komprehensif, melalui nama seluruh administrasi yang bekerja secara tertib dan
teratur.
PARADIGMA
UU NO. 05 TAHUN 1974 TTG PEMDA
The
Structural Efficiency Model dg Format Fused Model
Konsekwensinya
: pemerintah menjadi sentralistik
PARADIGMA UU NO. 22 TAHUN 1999 TTG PEMDA
Sistem yang
menganut the local democracy model dg format otonomi ‘split model’
Implikasinya
pemimpin demokratif, responsif dan visioner.
Banyak
perdebatan antara sarjana tentang negara dan pemerintah yang dianggap sebagai
publik yang sampai sekarang tdk menemukan titik temu.
NGO yang ada
di Indonesia LSM dituntut punya akuntabilitas, p tdk memiliki visi (bergantung
pada bendera masing-maisng)
Non Public
- Civil Society
- pasar adalah ekonomi dan badan
usaha non publik
PARADIGMA
- Thomas Khun (Fakih, 2002),
paradigma adalah suatu kerangka (frame) referensi (rujukan/acuan)/pandangan
dunia yang menjadi dasar keyakinan (pegangan) /pijakan suatu teori. à bisa menjadi keyakinan karna ada
veliditas, reabilitas, korelasi dsb.
- Patton (1975), paradigma ibarat
sebuah jendela tempat orang mengamati dunia luar,tempat bertolah menjelajahi
dunia dengan wawasannya (world view)
PERGESERAN
PARADIGMA PEMERINTAHAN (kepala daerah)
- Pergeseran garis politik dan
kebijakan pemerintahan daerah berimplikasi terhadap kedudukan, fungsi, dan
peranan kepala daerah à
reorientasi, refungsionalisasi, dan restrukturisasi (reformasi) à berdampak pd gaya kepemimpinan.
- Bergesernya paradigma
pemerintah daerah berpengaruh terhadap perilaku (gaya) kepemimpinan daerah
- Gaya (style) kepemimpinan,
dapat diidentifikasi cara2 yg dilakukan pemimpin dalam bersikap dan bertindak
dalam usahanya mempengaruhi bawahan yg dipimpinnya.
- Kepemimpinan Koontz dan
O’Donnel (1959), Robbins (2001), Ordway Tead (1954) & Stone=r, Freeman
& Gilbert JR (1996)
Kepemimpinan adl terletak pd
pengaruh yaknitindakan/contoh perilaku yg menyebabkan perubahan sikap dan tingkah
laku org /sekelompok lain.
- Ilmu memimpin adalah ilmu
membaca bawahan
- Pemimpin/pengusaha ditaati
karena memiliki kekuasaan à kekuasaan
diperoleh daru pengangkatan sehingga ia punya otoritas (lehitimasi)
Gaya
kepemimpinan
- Style: Mrpk kesanggupan,
kekuatan, cara, irama, ragam, bentuk, lagu, metide yg k has dr seseorg untuk
berbuat sesuatu (Syafiie,2003).
PEMIMPIN
MENJADI HARAPAN
PEMIMPIN
ARSITEK MASA DEPAN
- Pemimpin menggunakan berbagai
bentuk kekuasaan, seperti kekuasaan menghargai, kekuasaan memaksa, kekuasaan
sah, kekuasaan rujukan dan kekuasaan keahlian (Stoner, dkk 1996)
- Proses kepemimpinan adl fungsi
pemimpin dan pengikut serta variable situasional
- Ketika pemimpin memanfaatkan
bawahan maka perilaku pemimpin berubah menjadi transaksional è bawahan menajdi tdk taat (ada
‘bawahan atas’ dan ‘bawahan bawah’). Jabatan diperjualbelikan, akhirnya
disiplin pegawai kurng dan rekrutmen tdk berdasar pada keahlian melainkan uang.
- Bawahan selalu meminta petunjuk
di pemimpin karena:
-,Bawahan kurang percaya diri
-,Bawahan tdk berani mengambil
resiko