•Daftar bacaan
•Caiden,
Gerald E.. Public Administration
•… Administration Reform.
Comes of Age
•Frederickson, George H dan kevin B
Smith. The Public Administration
Theory Primer
•Frederickson, George H. New Public Administration
•Henry, Nicholas. Public Administration and
Public Affair
•Hood C. A Public Management For All Seasons Public Administration
•Hughes O. Public Management and Administration
•Islamy, Irfan. Dasar-Dasar Administrasi Publik dan Manajemen Publik
•Rigg,
Fred W. The Ecology of Public Administration
•….. Administrasi Negara-Negara Berkembang: Teori masyarakat prismatis
•Robbin,
Stephen P. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikasi.
•Siagian, Sondang P. Organisasi, Kepemimpinan
dan Perilaku Administrasi
•Steers, Richard M. Efektifitas
Organisasi.
•Shafritz, Jay
M. Classical Of Public Administration
•…. Public Administration
•Pengertian ilmu
•Ilmu adalah suatu obyek ilmiah yang
mengandung sekelompok dalil, rumus dan kaidah yang
bersifat
universal yang setelah melalui percobaanpercobaan yang sistematik dan dilakukan berulangkali telah teruji kebenarannya.
•Ilmu pengetahuan
berkembang sebagai tanggapan dinamika manusia dan dirasakan teori dan instrumen analisis ilmiah yang
telah dikenal dianggap tidak mampu menghadapi tantangan dinamika manusia dengan berbagai masalah baru yang
timbul. Namun kenyataan tidak ada satupun cabang ilmu yang
mampu menjelaskan
semua kehidupan manusia yang
sangat komplek.
•Organisasi dan Administrasi sebagai cabang ilmu sosial
•Semua cabang ilmu pengetahuan
mempunyai prinsip, rumus, dalil dan kaidah yang
bersifat
universal.
•Sebagai ilmu sosial dalam penerapannya
berlaku hukum adaptasi artinya harus selalu memperhitungkan
faktor situasi, kondisi waktu, tempat bahkan nilai-nilai
sosial yang
berlaku agar
dapat menghasilkan.
•Sebagai ilmu lahir pada abad 19 seiring dengan paya pemenuhan kebutuhan manusia yang
semakin komplek yang
tidak bisa dipuaskan sendiri sehingga pemenuhannya
melalui jalur organisasi, maka manusia organisasional
itulah yang
menjadi fokus analisis ilmu ini.
•Pengertian Administrasi
•Sebagai proses penyelenggaraan
dalam setiap kerjasama sekelompok manusia yang
diarahkan, dipimpin dan diawasi dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.
•Unsur administrasi:
sekelompok manusia (dua orang atau lebih), kerjasama dalam kelompok, proses/kegiatan usaha penyelenggaraan,
diarahkan, kepemimpinan
dan pengawasan, tujuan yang
hendak dicapai.
•ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI
DISIPLIN ILMU
§Pada perkembangan Administrasi sebagai disiplin Ilmu
mengalami beberapa proses pergantian cara pandang.
§Menurut Nicholas Henry ( publicAdministration and public
affairs ) menyatakan terdapat krisis definisi administrasi dalam administrasi
negara dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa pemahaman administrasi bisa
dipahami lewat paradigma
§Henry mengutip pendapat Robert T. Golembiewski Bahwa standart
disiplin ilmu mencakup Locus dan Focus
•
•
•Locus adalah letak/kelembagaan
dari administrasi berada,
•sedangkan focus adalah sasaran spesialisasi
dari bidang studi
•Robert T. Golimbiewski
menyatakan paradigma AN akan dapat dimengerti dalam hubungannya dengan istilah
Locus dan Focus tersebut.
•Paradigma perkembangan
ilmu pengetahuan
•Paradigma I
•Normal Science
•Anomalis
•Krisis
•Revolusi
•Paradigma II
•dst
•Paradigma Administrasi
Negara
(Nicholas Henry)
(Nicholas Henry)
•Paradigma 1:
1900-1926 Dikotomi politik dan administrasi:
pemisahan antara politik dan administrasi
sesuai karya
Frank J Goodnow (penganut Wilsonian) yang membedakan dua fungsi negara berdasarkan pemisahan kekuasaan (separation of powers) bahwa pemerintah mempunyai dua fungsi yaitu: 1) fungsi politik (terkait dengan pembuatan kebijaksanaan
atau perumusan keinginan negara/has to do with policies or expressions of the state will). 2)
fungsi administrasi
(terkait dengan pelaksanaan
kebijaksanaan/has to do with the excecution of these politicies).
Locus AN menekankan pada: birokrasi pemerintahan (the government’s bureaucracy) melakukan pelayanan umum sedang legislatif dan yudikatif mempunyai fungsi dan tanggung jawab merumuskan keinginan negara secara profesional, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari AN. Perbedaan tsb menimbulkan
perdebatan
Paradigma 2: Prinsip-prinsip
Administrasi
1927-1937 menitikberatkan
pada focus yang bersifat ubikitos (ada dimana-mana) sesuai karya W.F Willoughby bahwa adanya prinsip-prinsip
administrasi
dalam setiap jenis organisasi. Sekali prinsip tetap akan menjadi prinsip dan sekali administrasi
tetap administrasi.
Misal prinsip administrasi
menurut
Luther H. Gullick dan Lyndall Urwick:
planning, organinizing,
staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting. Terry dengan
POAC, dsb.
Tahun
1938-1947: Tmbul penolakan terhadap dikotomi politik dan administrasi,
karena administrasi bukan hampa nilai tetapi sarat dengan nilai, serta banyak yang
menyerang prinsip administrasi
dengan mempersalahkan
nilai dan metodologi sebagai landasan prinsip administrasi.
Th. 1947 Simon menegaskan bahwa proses perumusan kebijaksanaan merupakan hubungan konsepsional yang logis antara AN dan Politik. AN bertugas mempertimbangkan langkah-langkah inaternal yaitu proses perumusan dan implementasi kebijaksanaan negara, sedangkan politik bertugas mempertimbangkan langkah-langkah eksternal yaitu tekanan-tekanan pada masyarakat yang dapat membangkitkan perubahan politik dan sosial.
Th 1950
John Gaus: menyatakan teori AN adalah juga teori politik.
•
•
•Paradigma 3:
AN sebagai ilmu politik
1950-1970 AN kembali ke induknya yaitu ilmu politik. Locusnya pada birokrasi pemerintahan
dan focusnya mulai berkurang.
Fase ini AN mulai berusaha membangun hubungan konseptual dengan ilmu poliik, tetapi AN mulai kehilangan karakteristiknya, dimana wilayah, tekanan dan pengertiannya sinonim dengan ilmu politik. Th 1962-1967 AN kehilangan kaitannya dengan ilmu politik dan dicorek dari ilmu politik serta menjadi warga negara kelas dua.
Paradima 4:
AN sebagai ilmu administrasi
1956-1970 sarjana AN mulai mencari identitas ilmu administrasi
yaitu Ilmu administrasi
mengkaji sebagai studi gabungan teori organisasi dan manajemen. Kajian didasarkan pada psikologi sosial dan nilai demokratisasi
dan birokrasi yang
baik. Th 1960
muncul pengembangan
organisasi sebagai bagian ilmu administrasi
sehingga menarik sarjana administrasi.
Namun muncul perbedaan antara public administration dan privat
administration. Maka masalah dalam paradigma ini adalah
locus AN.
Paradigma 5:
AN sebagai AN
1970- ?. Locus AN mulai stabil sesuai perkembangan
dan tehnik-tehniknya. AN memperhatikan wilayah ilmu kebijaksanaan, politik ekonomi, proses pembuatan kebijaksanaan dan analisisnya serta cara-cara pengukuran dari hasil kebijaksanaan yang dibuat. Locus makin mendekati AN dan A.Privat, antara tehnologi dan sosial sehingga menarik bagi ahli AN untuk terlibat bidang ilmu kebijaksanaan. Masa ini
locus dan
focus sudah nampak, seperti karya
Nicholas H. bahwa
locus AN adalah teori organisasi
(organization theory) dan focus AN adalah kepentigan publik ( public interest) dan masalah-masalah
publik
(public affair).
•
•Tinjauan paradigmatik
AN
dari pendapat lain
dari pendapat lain
•T.J. Davis: manajerial, psikologis, politis dan sosiologis.
•J.C. Bouchper: tradisional, behavioral, desisiolan dan ekologis.
•H.G. Frederickson: Birokrasi kalsik, neo
birokratik, institusi, hubungan manusia dan pilihan publik.
•A.R. Mustopadidjaja: struktural-fungsional, behavioral, sistemik, publik diterministic.
•C.L. Sharma: proses administrasi, empiris, perilaku manusia, sistem sosial, matematik dan teori keputusan.
•K.M. Hendersen: struktural, behavioran-environment, organisasional dan CPA.
•Bintoro Tjokroamidjojo:
administrasi
negara klasik, manajemen,
behavioral, komparatif, administrasi
pembangunan.
•
•Keterkaitan
organisasi dan adminsitrasi
•Sangat erat karena proses kerjasama sekelompok orang hanya bisa terjadi dalam organisasi.
•Organisasi sebagai wadah dimana kegiatan administrasi
dijalankan. Organisasi sebagai rangkaian hierarchi antara orang-orang
dalam suatu ikatan
formal.
•Pergeseran ilmu AN
•Melalui pendekatan ekologis
•Pengembangannya
bersifat kontektual: akselerasi transformasi
sosial
•Management of change: melalui dua versi: a) nilai-nilai efisiensi/efektivitas, normative science/kearifan konvensional,
AP sebagai
policy science, masalah-masalah birokrasi, dikotomi politik administrasi sebagai pusat kegiatan. b) nilai-nilai
keberlanjutan,
behavioral science, scientifically valid dan policy-wise relevant, masalah-masalah
mekanisme pelayanan
(delivery mechanism), masalah-masalah berlanjutan pembangunan (sustainable development), pengembangan
kualitas kemandirian
(empowerment).
•Perkembangan
AN digolongkan
•Pemusatan pada persoalan-persoalan kemasyarakatan (public fairs) diwadahi dalam wadah teori kebijakan publik
(public policy)
•Pemusatan pada perhatian untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen terhadap kegiatan kenegaraan (publik) diwadahi dalam teori publik management
•Pemusatan pada segala aspek kegiatan yang
bertalian dengan pengembangan
SDM dalam organisasi. Diwadahi dalam teori perilaku organisasi dan teori pengembangan
organisasi, termasuk disini teori pengembangan
kelembagaan.
•Pemusatan pada segala aspek yang
bertalian dengan pembangunan
diwadahi dalam teori pembangunan
dan administrasi
pembangunan.
•Aliran pemikiran AN
•
•Teori AN dan perubahan dalam organisasi
•Teori AN mendasari perubahan organisasi shg jika organisasi tidak efktif perlu segera dilakukan perbaikan.
•Upaya yang
dapat dilakukan : membangun organisasi yang
dapat dipakai sebagai tempat nyaman untuk bekerja dan meningkatkan
produktivitas.
•Komponennya
meliputi: paradigma, keyakinan dasar (melalui
model), nilai-nilai
dasar dan perilaku
•Perkembangan
dan perubahan organisasi serta pelopornya
•Frederick W taylor dengan prinsip-prinsip Scientif Management dimana organisasi sebagai sistem tertutup, manager mempunyai kekuasaan penuh tanpa menerima masukan dari bawahan. Berpikir rasional dan mengabaikan kepentingan bawahan karena yang dikejar produktivitas dan efisiensi melalui: 1) perubahan metode kerja untuk setiap elemen pekerjaan yang ditelaah secara ilmiah. 2) seleksi dan pelatihan para pekerja dengan metode ilmiah. 3) kerjasama antara majikan dan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan secara ilmiah. 4) pembagian tanggung jawab antara pimpinan dan pekerja secara lebih merata.
•Henry Fayol dengan Classical Organization Theory yang berusaha menaikkan produktivitas
dengan fokus pekerja sebagai perorangan. Ada 14 prinsip yang
mendasari agar
organisasi
efektif:1) pembagian kerja. 2)wewenang. 3) disiplin. 4) kesatuan komando. 5) kesatuan arah. 6) medahulukan
kepentingan
umum diatas kepentingan
pribadi. 7) pemberian upah. 8) sentralisasi.
9) hierarchi. 10)
tatatertib. 11)
keadilan .
12) stabilitas masa kerja pegawai. 13)
inisiatif. 14) esprit de corp.
•Max Weber: struktur organisasi dalam suatu organisasi yaitu tentang birokrasi dengan prinsip-prinsip : 1) wewenang. 2) hierarchi. 3) pembagian tugas. 4) kesatuan komando. 5) standart operating procedure. 6) pengambilan
keputusan.
•
•Elton Mayo : bahwa apabila perilaku bawahan diperhatikan maka produksi akan meningkat.
•Daniel Katz dan Robert Kahn: menekankan pentingnya organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan apabila ingin bertahan hidup.
•Douglas Mc Gregor: dengan pendekatan hubungan antar manusia menuju kearah versi baru yaitu gerakan kebahagiaan (happiness Movement) yaitu bahwa perilaku manusia perlu dipertimbangkan
dalam mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi.
•Jeffrey Pfeffer: pendekatan dinamika kekuasaan sebagai penyempurnaan
pendekatan
behavioral theory menuju perkembangan dan komprehensif atas dasar kelompok-kelompok berkepentingan dalam organisasi sehingga kepentingan individu , kelompok dan penguasa dapat diintegrasikan.
•
•Fenomena sosial ada 2 kelompok perubahan ekstrim
•Masyarakat yang
menghendaki
perubahan secara teratur
•Masyarakat yang
menghendaki
perubahan secara cepat
•Dimensi subyektif - obyektif
•Normalism 1. Ontologi
Realism
•Anti positivisme 2.
Epistemologi Positivism
•Voluntarism 3. Human nature Determinism
•Ideografhic 4. Methodologi Nomothetic
•
•Dimensi perubahan
•Radical change
Subyektif obyektif
Regulation
•Filosofi dasar dan epistimologi
•Fungsionalis:
1) erat kaitannya dengan pendapat bahwa: hasil dapat mempengaruhi
alam (determinasi
alam). 2)
dapat memanipulir
alam dengan sejumlah buku-buku sosial. Hasil memanipulir
dapat diuji secara empiris. Kausalitas hasil uji tetap digunakan untuk memprediksi
suatu persoalan. 3) rasionalitas
dapat menuntun manusia kepada pemecahan problematik
bukan intuisi. Rasionalitas
terbatas pada hal-hal nyata.
•Interpretatif:
1) realitas manusia itu unik. Eksistensi manusia dapat dilihat sebagai pelaku dan pengamat. 2) simbol atau kekuasaan dianggap sebagai konser bukan menggambarkan
realitas sehingga konsep sering tanpa makna dan membatasi realita. 3) realitas dapat diinterpretasikan berbeda antara subyek yang satu dengan subyek yang lainnya. 4) nilai pada hakekatnya tidak berdiri secara obyektif tetapi nilai lekat dengan subyek.
•Radical humanis: 1) Interpretasi dapat ditransformasikan kepada usaha pembaharuan. 2) kebenaran subyektif tergantung dari kata/konsep. Dibalik konsep ada idiologi yang sifatnya tidak netral dan membatasi kebenaran realitas . 3) perlu dilakukan diskursus, melalui argumen untuk melakukan kebenaran. 4) agar argumentasi dapat dicapai secara maksimal, maka perlu kebebasan berbicara atau dialog.
•Radical strukturalis: Diterminasi terjadi bukan karena dipengaruhi lingkungan tetapi karena sejarah. 1) sistem kapitalis yang ditandai dengan pemilikan modal dari kaum borjuis adalah berpikir tentang dirinya sendiri, pihak buruh tidak memiliki alat produksi sehingga perbedaan antara keduanya memiliki ketidakadilan. 2) kedidakadilan menjadi sah karena secara ideologis didukung oleh elit. 3) akibanya dalam masyarakat timbul ekploitasi. 4) kekacauan karena ekploitasi secara ekonomis akan menjadikan hilangnya kelas-kelas didalam masyarakat.
•
•