Wednesday, June 12, 2013

Pengertian Demokrasi



Pengertian Demokrasi

Istilah Demokrasi berasala dari bahasa  Yunani, demos yang berarti rakyat dan cratein yang berarti pemerintahan atau memerintah. Dengan demikian demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Abraham lincoln mengatakan bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang berasala dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Macam-macam Demokrasi 
  • Berdasarkan titik Perhatian
  1. Demokrasi Formal: menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik tanpa disertai upaya menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
  2. Demokrasi Material: Menciptakan persamaan sosial ekonomi (di negara sosial komunis).
  3. Demokrasi Campuran: menciptakan kesejahteraan rakyat dengan menempatkan persamaan hak setiap orang.
  • Berdasarkan Faham Ideologi
  1. Demokrasi Liberal: menekankan pada kebebasan dengan mengabaikan kepentingan umum, kekuasaan pemerintah terbatas dibatasi oleh undang-undang. Diterapkan di Amerika, Inggris.
  2. Demokrasi Proletar: bertujuan mensejahterakan rakyat, tidak mengenal kelas sosial, kekuasaan dipandang sebagai alat yang sah. Dipraktekkan di negara komunis Polandia Rusia.
  3. Demokrasi Pancasila: dijiwai dan didasari paham pancasila, ciri khas bersumber pada tata nilai sosial budaya bangsa.
  • Berdasarkan Penyaluran kehendak Rakyat 
  1. Demokrasi langsung: mengikutsertakan setiap warga negara dalam menentukan sesuatu urusan negara.
  2. Demokrasi tidak langsung: untuk menyalurkan kehendak rakyat melalui wakil yang duduk di parlemen, disebut juga demokrasi modern.
  3. Demokrasi perwakilan dengan sitem refrendum: rakyat memilih para wakilnya untuk duduk di parlemen tetapi parlemen di kontrol oleh pengaruh rakyat dengan sitem referendum. 

Prinsip Demokrasi
  • Pemerintahan berdasarkan hukum, dengan syarat :
  1. Hukum yang tertinggi; negara beradasarkan hukum maka tidak ada kekuasaan yang sewenang-wenang.
  2. Persamaan di muka hukum; setipa warga negara mempunyai kedudukan yang sama di muka umum.
  3. Terjaminya hak manusia oleh undang-undang serta keputusan pengadilan
  • Pembagian Kekuasaan
  • Montesqueeu yang mengatakan kekuasaan harus dipisahkan menjadi 3 bagian, yaitu : legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
  • Pengakuan dan Perlindungan HAM.
  • Peradilan yang bebas, artinya peradilan yang tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh kekuatan atau kekuasaan apapun.
  • Asas Open Management :
  1. Ikut serta rakyat dalam pemerintahan.
  2. Pertanggung jawaban pemerintah terhadap rakyat.
  3. Adanya dukungan dari rakyat terhadap pemerintah.
  4. Pengawasan dari rakyat terhadap pemerintah.
  • Adanya partai politik.
  • Adanya Pemilu.
  • Adanya pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang merupakan perwujudan kerakyatan yang yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang mengandung semangat ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan keadilan sosial bagi bagi seluruh rakyat Indonesia . Demokrasi pancasila juga diartikan sebagai demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

Prinsip Demokrasi Pancasila
  1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
  2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada tuhan YME, diri sendiri dan juga orang lain.
  4. Mewujudkan rasa keaslian sosial.
  5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
  6. Mengutamakan persatuan nasional dan ke-keluargaan.
  7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

Etika Administrasi



PENGERTIAN KORUPSI

            Jika seseorang mendengar istilah korupsi, biasanya yang tergambar adalah adanya seorang pejabat tinggi yang dengan rakus menggelapkan uang pakjak, mengumpulkan komisi, atau menggunakan uang Negara lainnya untuk kepentingan pribadinya. Korupsi sebagian besar dikaitkan dengan penggelapan sejumlah uang atau hal-hal yang bersifat material. Sesungguhnya pengertian korupsi yang seperti ini sudah jauh lebih sempit dari pada pengertian awalnya. Korupsi berasal dari bahasa latin corrumpere, corruptio, dan corruptus. Arti harfiah dari kata ini adalah penyimpangan dari kesucian, tindakan tak bermoral, kebejatan, kebusukan, kerusakan, ketidak jujuran, atau kecurangan. Dengan demikian, ia punya konotasi adanya tindakan-tindakan hina  fitnah, atau hal-hal buruk lainnya.

UNSUR-UNSUR DOMINAN PADA TINDAKAN KORUPSI
  1. Setiap korupsi bersumber pada kekuatan yang didelegasikan.
  2. Korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari pejabat-pejabat yang melakukan.
  1. Korupsi dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.
  2. korupsi biasanya dirahasiakan/disembunyikan.
  3. korupsi dilakukan secara sadar dan disengaja.
Korupsi merupakan kejahatan yg tidak mengundang kekerasan, unsur-unsurnya:
  •   tipu muslihat
  •   ketidakjujuran
  •   penyembunyian suatu kenyataan
korupsi sbg fenomena sosial, ekonomi, dan politis. Cenderung dilakukan oleh aparat administrative, baik aparat yang ada dibawah sampai dengan aparat tertiggi.

Menurut Robert C. Brooks dan Syed Hussein Alatas menyebutkan ada tujuh jenis korupsi yaitu sebagai berikut:

  1. Korupsi transaktif disebabkan oleh adanya kesepakatan timbale balik antara pihak pemberi dan penerima demi keuntungan kedua belah pihak dan secara aktif mereka mengusahakan keuntungan tersebut. Hal ini biasanya melibatkan dunia usaha dan pemerintah atau masyarakat dengan pejabat-pejabat pemerintah.
  2. Pemerasan adalah korupsi dimana pihak pemberi dipaksa menyerahkan uang suap untuk mencegah kerugian yang menganca dirinya, kepentingannya, atau suatu yang berharga dari dirinya.
  3. Korupsi definisif adalah perilaku korban korupsi dengan pemerasan, jadi korupsinya dalam mempertahankan diri.
  4. Korupsi investif adalah pemberian barang atau jasa tapa memperoleh keuntungan tertentu, selain keuntungan yang masih angan-angan atau yang dibayangkan akan di peroleh di masa yang akan datang.
  5. Nepotisme atau korupsi Perkerabatan meliputi menunjukkan secara tidak sah terhadap saudara-saudara atau teman untuk menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan. Imbalan yang bertentangan dengan norma dan peraturan mungkin dapat berupa uang, fasilitas khusus dan sebagainya.
  6. Korupsi otogenik adalah bentuk korupsi yang tidak melibatkan orang lain dan pelakunya hanya satu orang saja. Contohnya seorang anggota Dewan Perwakilan yang mendukung berlakunya sebuah undang-undang tampa emperdulikan akibat-akibatnya namun, justru memetik keuntungan financial dari pengetahuannya mengenai undang-undang yang akan diberlakukan tersebut.
  7. Korupsi dukungan adalah korupsi yang di lakukan untuk melindungi atau memperkuat korupsi yang sudah ada maupun yang akan di laksanakan. Cara yang di gunakan mungkin sangat licik, misalnya saja membayar pengacau untuk mengusir para pemilih yang jujur dari tempat pemungutan suara, menghambat pejabat-pejabat yang jujur agar tidak dapat menduduki jabatan-jabatan strategis dan sebagainya.


PENGARUH DAN AKIBAT KORUPSI
Pengaruh/Dampak Positive dari Korupsi
  1. Kasus korupsi memaksakan pilihan-pilihan yang lebih baik yaitu memperbaiki pelayanan umum, dan (dengan cara-cara yang mengandung nepotisme) menggantikan system pekerjaan umum suatu system kesejahteraan. Pendapat ini hendak menarik secara tegas antara spoil system dengan family system yang merupakan dua macam fenomena nepotisme yang berlainan dalam pemerintahan. System kekeluargaan sama sekali bukan system yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya.
  2. Korupsi berfungsi sebagai sumber pembentukan modal birokrasi, korupsi memberikan dorongan langsung kepada birokrasi untuk mengerahkan tenaga guna mengambil tindakan-tindakan yang diingini oleh para pengusaha karena suatu pemerintah terlah berusaha keras untuk menempuh kebijakan-kebijakan ekonomi yang terbaik selalu terdapat kemungkinan bahwa kebijakan-kebijakan itu salah arah dan tidak mencapai sasaran yang di kehendaki.
  3. Sebagai hasilnya, korupsi dapat mendorong pemerintah untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang dapat elancarkan pembangunan ekonomi. Tampak bahwa korupsi dapat menjadi sarana by pass bagi kaum wiraswasta untuk menciptakan peluang-peluang baru dalam ekonomi masyarakat.
  4. Korupsi mendorong perkembangan politik dalam memperkuat partai-partai politik, Tentunya yang diharapkan dari korupsi di sini adalah adanya penghindaran dari kekakuan hukum.
Dari berbagai kemungkinan segi positif di atas, tampak bahwa korupsi dapat menjadi sarana untuk keluar dari kemelut akibat kemandegan sistem ekonomi dan administrasi.

Pengaruh/Dampak Negative dari Korupsi
  1. Metastatik digunakan untuk menunjuk proses penyebaran sel-sel kanker, sejumlah sel yang tumbuh abnormal melalui proses yang tidak sehat. Pejabat-pejabat yang korup dapat diibaratkan sebagai sel-sel kengker yang membesar ini. Dimata masyarakat mereka tampak sebagai tuan besar yang di takuti, tetapi sesungguhnya merekalah yang menggerogoti sumber daya dan dana masyarakat dan pada akhirnya menghancurkannya tanpa ampun.
  2. Perkelompokan terjadi karena suatu korupsi selalu membuka jalan bagi korupsi yang lain. Kegiatan penyelewengan dalam korupsi mengikuti pola kejahatan. Seindikat koruptor dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang tidak berhubungan dan satu-satunya factor umum adalah uang yang mereka hasilkan.
  3. Pelepasan / pemeberian merupakan efek yang cukup mencolok di dalam korupsi selalu disertai pemberian barang, bangunan atau jasa yang timbul dari transaksi yang korup, efek ini bisa merembet. Dalam kasus tenggelamnya kapal Tampomas II pada bulan januari 1981, misalnya, korupsi yang di lakukan direktur perusahaan perantara penjualan kapal tersebut telah menimbulkan beberapa efek pelepasan. Efek tersebut antara lain, tenggelamnya kapal, korban jiwa, kerugian pada pihak pemerintah karena penipuan harga kapal, dan akibat yang menimpa keluarga dari orang-orang yang tenggelam.
  4. Efek pengalihan potensi terjadi karena adanya korupsi, besarnya biaya untuk proyek-proyek pembangunan kemudian menghilangkan alternative yang sehat dan dan lebih baik. Begitu banyak contoh kasus dimana korupsi telah melemahkan potensi negara dan masyarakat.
  5. Efek transmutasi adalah munculnya bentuk-bentuk penghargaan terhadap pendapat-pendapat yang korup yang menguntungkan para koruptor, filosofi yang dapat menerima orang-orang korup, dan pada umumnya berupa penerimaan terhadap korupsi dan segala sesuatu yang berasal darinya.
  6. Efek pamer tampak dalam gaya hidup orang yang korup dan kekayaan yang mereka pamerkan. Ini memberi kesan bahwa korupsi adalah usaha yang produktif dan bernilai sehingga para istri koruptor menghiasi diri mereka dengan permata-permata mahal, belajna dengan mobil-mobil luks, dan tinggal di rumah atau vila yang mewah. Keuntungan dan nilai korupsi jadi tampak mencolok sehingga orang lain pun ingin juga menjadi pejabat yang korup.
  7. Efek derivasi kumulatif. Efek ini merujuk pada tindakan orang yang korup dan betapa tindakan itu secara kumulatif menimbulkan akibat yang sebelumnya bukan merupakan sasaran dari suatu transaksi tertentu.
  8. Efek psikosentris merujuk kepada pelaku maupun korban korupsi atau tatanan social yang korup. Efek ini merupakan sentralisasi dari motivasi, usaha dan responsnya-responsnya, sehubungan dengan tindakan-tindakannya yang korup. Rasa tidak aman akan muncul dimana-mana sehingga pejabat-pejabat yang korup harus menyewa wartawan-wartawan yang mau memuatarbalikkan berita untuk menyelamatkan nama baiknya.
  9. Efek kelimatik menyangkut situasi yang berjalan dalam masyarakat yang korup. Barang-barang menjadi mahal karena ongkos angkutan yang naik sebagai akibat banyaknya pungli (pungutan liar) di jalannan, para orang tua putus asa karena anaknya ditolak masuk universitas walaupun nilainya baik sedangkan anak-anak lain yang lebih bodoh dapat diterima melalui pintu belakang. Perasaan tidak berdaya menyelimuti orang yang kalah karena hakimnya telah disuap, masyarakat putus asa dan negara menjadi lembek.
  10. Ekonomis, klasifikasi terakhir dari perbendaharaan sumber daya pemerintah oleh para pejabat yang korup akan mempengaruhi penjualan dan pembelian. Perusahaan-perusahaan potensial harus menyisihkan labanya untuk komplotan pemeras yang melibatkan pejabat-pejabat penting. Lebih banyak rekening dokter sebagai akibat pencemaran lingkungan dan makanan yang kotor.

Penyebab Korupsi Berkembang
Kesulitan utama bagi suatu negara dalam meredakan korupsi ialah apabila korupsi itu sendiri telah menjadi bagian dari sejarah masyarakat yang bersangkutan. Di dalam sistem sosial yang masih terpengaruh sisa-sisa feodalisme, upeti menjadi sumber utama korupsi yang sukar di ubah. Penguasa-penguasa feodal pada zaman dahulu mempunyaki hak-hak istimewa untuk menarik pajak tertentu dari penduduk. Pada zaman sekarang mereka pun mencari kesempatan-kesepatan dan bentuk-bentuk baru, sesuai dengan keadaan dan posisinya. Mereka terus mencoba untuk melestarikan sistem upeti untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Setelah satu hal yang menjadi penyebab merajalelanya korupsi adalah tidak adanya komponen-komponen yang berfungsi sebagai pengawas atau pengontrol sehingga tidak ada proses check and balance. Komponen pengawas itu bisa berupa komponen-komponen missal seperti partai politik, lembaga legislative, dan pers, atau bisa juga yang bersifat struktural maupun fungsional.
Efek birokratisasi juga merupakan salah satu sumber penyebab korupsi di kebanyakan negara berkembang teori Parkinson tentang birokrasi mengatakan bahwa di dalam setiap struktur formal terdapat kecendrungan bagi bertambahnya personil dalam satuan-satuan organisasi. Setiap kali mendapat tugas, biasanya para pejabat akan membentuk satuan-satuan baru yang merekrut orang-orang baru. Ini mengakibatkan membengkaknya birokrasi dari segi jumlah satuan maupun jumlah pegawainya. Karena lahan atau sumber penghasilan yang bisa digali oleh pegawai-pegawai tiu menjadi terbatas, mereka terdorong untuk melakukan tindakan-tindakan illegal atau dengan kata lain melakukan korupsi.
Di lingkungan masyarakat Asia, di samping mekarnya kegiatan pemerintah yang di kelola oleh birokrasi terdapat pula ciri spesifik dalam birokrasi itu sendiri yang dapat menjadi penyebab meluasnya korupsi. Kebanyakan model birokrasi yang terdapat di negara-negara Asia adalah birokrasi patrimonial. Kelemahan yang melekat pada birokrasi seperti ini terutama adalah bawa ia tidak mengenal perbedaan antara lingkup “pribadi” dan lingkup “resmi”. Itulah sebabnya para pejabat atau pegawai negeri sering tidak tahu perbedaan antara kewajiban perorangan dan kewajiban masyarakat atau perbedaan antara sumber milik pribadi dan sumber milik pemerintah. Ini tampak dalam pranata-pranata hadian dan kewajiban menyantuni keluarga. Juga, kecendrungan bahwa pelaksanaan pemerintahan dianggap sebagai urusan pribadi sang penguasa, dan kekuasaan politik di anggap sebagai bagian dari milik pribadinya, yang dapat di eksploitasi dengan cara menari berbagai sumbangan dan pemungutan.
Keburukan hukum merupakan penyebab lain meluasnya korupsi. Seperti halnya delik-delik hukum yang lain, delik hukum yang menyangkut korupsi di Indonesia masih begitu rentan terhadap upaya pejabat-pejabat tertentu untuk membelokkan hukum menurut kepentingannya. Padahal semua teori dan semua orang tahu bahwa selama hukum masih dapat diombang-ambingkan kepentingan pribadi dan golongan, selama itu pula kejahatan akan berkembang. Apabila penindakan terhadap kasus-kasus korupsi masih pilih kasih, ia bukannya encegah terjadinya korupsi tetapi malah lebih mendorong menjadi-jadinya perbuatan korupsi.
Dengan demikian untuk selanjutnya agaknya kita harus hati-hati dengan memandang faktor-faktor penyebab korupsi dari kerangka berfikir yang lebih luas. Kemiskinan atau ketidakcukupan bukanlah satu-satunya penyebab korupsi. Contoh-contoh korupsi yang terungkap, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, telah membuktikan hal ini. Ketika Diky Iskandar Dinata dinyatakan menjadi otak dari korupsi sebesar US $ 419,6 juta atau hampir Rp.800 milyar pada akhir tahun 1990, dia sudah menduduki jabatan wakil presiden direktur Bank Duta dan sudah sangat kaya dalam kedudukannya sebagai banker.

Monday, June 10, 2013

Sistem Informasi Manajemen



Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Tujuan Umum
  1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
  • Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
  • Definisi  sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Proses Manajemen
  1. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut pengendalian.
  1. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternatif disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Bagian SIM
  1. Sistem Informasi Akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
  2. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
  1. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
  2. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
  3. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
  4. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
  1. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
  2. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
  3. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
  4. Sistem informasi analisis software
  5. Sistem informasi teknik (engineering information systems).


Kuliah II
Implementasi Sistem Informasi Manajemen
DATA VERSUS INFORMASI
-Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai, Sbg contoh, data dapat berupa jumlah jam kerja tiap pegawai dalam perusahaan. Saat data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi.
-Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Jika jam kerja tiap pegawai dikalikan dg upah/jam, hasilnya adalah pendapatan kotor. Jika angka-angka pendapatan kotor tiap pegawai dijumlahkan, penjumlahan tersebut adalah total biaya gaji bagi seluruh pegawai dlm perusahaan. Jumlah biaya gaji ini dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan.
Contoh lain silahkan lihat di SIAM atau SIAKAD.
DATA VERSUS INFORMASI
         Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi (information processor)
         Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer, atau kombinasi keduanya.

ORGANISASI JASA INFORMASI
         Ada 5 golongan spesialis informasi:
            1. analis sistem (system analist)
            2. pengelola database (Database Administrator)
            3. spesialis jaringan (networking specialist)
            4. programmer
            5. operator

SPESIALIS INFORMASI
         Analis sistem bekerja sama dg pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yg ada.
         Pengelola Database bekerja sama dg pemakai dan analis sistem menciptakan database yg berisi data yg diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai.
         Spesialis jaringan bekerja sama dg pemakai dan analis membentuk jaringan komunikasi datayg menyatukan berbagai sumber daya komputer yg tersebar.
         Programmer menggunakan dokumentasi yg disiapkan oleh analis sistem untuk kode instruksi-instruksi yg menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yg diperlukan pemakai.
         Operator menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan komputer mini.operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola data ke konsumen, serta melakukan tugas-tugas operasional lainnya.

TAHAPAN UTAMA SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM TERDIRI DARI:
a. Tahapan perencanaan (System Planning)
b. Analisis Sistem (System Analisis)
c. Desain Sistem (System Design)
d. Seleksi System (System Selection)
e. Implementasi System (System Implementation)
f. Perawatan System (Maintenance System)

PENGENALAN SISTEM INFORMASI
  1. Mengenali adanya elemen sistem pengolahan data à hardware / software / brainware / data / prosedur. Mengenali elemen pengolahan data melalui sarananya Mengenali elemen pengolahan data melalui contoh dokumen
2.      Melihat Interaksi antar manusianya dalam organisasi :
    1. Interaksi atasan menugasi bawahan
    2. Interaksi bawahan melapor ke atasan
    3. Interaksi anatar manusia dalam rapat
    4. Interaksi antar sistem pengolahan data
  1. Melihat aliran dokumennya à Flow of Dokumen (FOD)
  2. Melihat interaksi antara manusia dan media pelaksana sistem pengolahan datanya.
    1. Analisis tugas à misal : kemampuan menghitung manusia X kemampuan menghitung kalkulator
    2. Sintesis tugas à misal : interaksi kasir dengan cash register : pencarian nama barang dan harga satuan, hitung jumlah barang dikalikan harga satuan, hitung total pembelian, hitung kembalian jika sudah input nilai uang tunai, cetak bukti pembayaran
  3. Menganalisis dokumen job description.
Sistem Informasi Penyewaan Video

SISTEM INFORMASI HOTEL
         Elemen Sistem Pengolahan Data :
        Cash register di karis hotel dan kasir restoran
        Buku pencatatan check-in dan check-out tamu hotel
        Papan penggantung kunci kamar hotel
        Formulir isian laundry
         Interaksi antar manusia :
        Tamu melakukan check-in ke resepsionis
        Tamu melakukan check-out ke resepsionis
        Tamu menelepon pesanan makanan dan minuman ke restoran
         Aliran dokumen :
        Perjalanan formulir pesanan laundry dari kamar tamu melalui hause-keeping sampai ke meja resepsionis atau kasir hotel
         Interaksi manusia dengan sistem pengolahan data :
        Penulisan pencatatan check-in dan check-out tamu ke dalam buku tamu
        Kasir-cash register
        Pengisian formulir laundry oleh tamu atau petugas house –keeping
        Pengisian laporan alokasi kamar tamu (status hunian) berdasarkan status kunci pada papan penggantungnya
         Job Description / struktur organisasi :
        Dokumen / diagram prosedur check-in dan check-out
        Struktur organisasi hotel
SISTEM INFORMASI APOTIK
         Elemen Sistem Pengolahan Data :
        Cash register di kasir
        Buku pencatatan resep dokter yang dilayani
         Interaksi antar manusia :
        Pemberitahuan kepada apoteker adanya resep dokter yang perlu diverifikasi
         Aliran dokumen :
        Perjalanan resep dokter dari pembeli ke petugas kasir ke apoteker sampai pemberian obat
         Interaksi manusia dengan sistem pengolahan data :
        Penulisan pencatatan resep ke dalam buku transaksi harian
        Kasir-cash register
        Pembaharuan catatan stok obat, karena adanya transaksi pembelian obat
         Job Description / struktur organisasi :
        Dokumen / diagram prosedur penjualan obat dengan resep
        Dokumen / diagram prosedur penjualan obat bebas
        Dokumen / diagram prosedur pengelolaan persediaan obat
        Struktur organisasi apotik
Contoh :
Sistem Informasi di Apotik
Hasil survey :
1. Data                                    : - catatan persediaan obat
                                       - daftar nama dan harga obat
                                       - klasifikasi jenis obat
2. Informasi                 : - laporan persediaan obat/bulanan
                                      - laporan penjualan obat/mingguan
                                      - laporan pembelian obat/bulanan
3. Pengetahuan            :  - prosedur mengelola persediaan obat
                                       - tata cara pemnjualan obat bebas
                                       - prosedur penjualan obat dengan resep

SISTEM INFORMASI  YANG TELAH DIBUAT DAN DIKEMBANGKAN DI UNIVERSITAS JEMBER