Wednesday, January 9, 2013

KEPEMIMPINAN ADMINISTRASI



KEPEMIMPINAN ADMINISTRASI FOR UAS
Bapak Kholiq
29 Oktober 2012

KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN (ADMINISTRASI)
Pemimpin => memiliki pengetahuan, skill, karakter, tidak hanya IQ, SQ tetapi juga harus memiliki EQ. Sehingga menghasilkan pemimpin yang efektif dan berhasil. Jika ditinjau dari teori perilaku, makna berhasil dari seorang pemimpin bergantung pada gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin. Perilaku merupakan cara berperilaku dan bertindak seorang pemimpin terhadap bawaham. Mulai dengan berkomunikasi, mengambil keputusan, bernegosiasi dsb. Sedangkan berdasarkan teori sifat, berhasilnya seorang pemimpin bergantung pada kelebihan yang dimiliki, terdapat kewibawaan yang membuatnya dipercaya oleh para pengikutnya. Dan berdasarkan teori situasi –menghasilkan konsep tentang kepemimpinan dan perilaku kepemimpinan, berhasilnya seorang pemimpin bergantung pada gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan yang dipimpin (tingkat kematangan bawahan). Yang terakhir adalah teori kepemimpinan kombinasi (herchee/sukanto).

Lokus dari administrasi negara adalah birokrasi yang berbicara mengenai otoritas dalam perspektif administrasi dan politik. Menurut Karl Marx Birokrasi dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Sementara Max Weber memandang birokrasi sebagai hal yang positif, ditinjau dari otoritas kekuasaan dan kewenangan à legal rasional dengan karakteristik adanya formalisasi dsb. Hegel memiliki pendapat yang berbeda, ia memandang bahwa birokrasi sebagai hal yang netral, yaitu birokrasi sebagai penghubung antara negara dan masyrakatnya.

Kepemimpinan administrasi dikaji dari kepemimpinan birokrasi berdasarkan aturan (tertulis ataupun tidak) lalu legalitas (regulasi). Orang-orang dalam pemerintahan bekerja berdasarkan aturan dan standard yang telah dibuat.  Memunculkan struktur (posisi) dan prosedur.
Manajer disebut sebagai pemimpin ketika menduduki jabatan dalam struktur organisasi. Relasi antara pemimpin dengan yang dipimpin disebut sebagai peta jabatan. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasi.
Maslow membuat teori hirarki kebutuhan manusia
Bagaimana pemimpin mampu melihat motivasi bawahan dalam bekerjasehingga mereka dapat bersemangat .
Hirarki kebutuhan:
1. Kebutuhan fisik (kebutuhan pokok, sekunder, primer)
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial (kasih sayang, dihormati, dihargai, dipuji dsb)
4. Kebutuhan istemik (bagaimana posisi seseorang dalam organisasi)

Ketika satu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lainnya. Ketika kebutuhan fisik telah terpenuhi maka manusia akan memiliki kebutuhan lainnya, dan mulai beranjak pada tingkat selanjutnya, pada tingkat ke dua dan seterusnya.

Pergeseran Paradigma Pemerintahan (Kepala Daerah)
- Pergeseran garis politik dan kebijakan pemerintahan daerah, berimplikasi terhadap kedudukan, fungsi dan peranan kepala daerah -> reorientasi, refungsional dan restrukturisasi (reformasi) -> berdampak pada gaya kepemimpinan.
- Bergesernya paradigma pemerintahan daerah, berpengaruh terhadap perilaku (gaya) kepemimpinan daerah.
- Gaya (style) kepemimpinan, dapat diidentifikasi cara2 yang dilakukan pemimpin dalam bersikap dan bertindak dalam usahanya mempengaruhi bawahan yang dipimpinnya.

Koontz & O’donnel (1959), Robbins (2001), Ordway Tead (1954), Stoner, Freeman & Gilbert JR (1996)
KEPEMIMPINAN adalah Terletak pada pengaruh yakni tindakan/contoh perilaku yang menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku orang/sekelompok lain’.
Ilmu memimpin yaitu ilmu membaca bawahan
Pemimpin ditaati karena memiliki kekuasaan yaitu kekuasaan diperoleh dari pengangkatan sehingga ia memiliki otoritas (legitimasi)
Gaya Kepemimpinan mrpk kesanggupan, kekuatan, cara, irama, ragam, bentuk, lagu, metode yang khas dari seorang untuk bergerak serta berbuat sesuatu (syafiie,2003).

PEMIMPIN MENJADI HARAPAN
PEMIMPIN: ARSITEK MASA DEPAN
- pemimpin menggunakan berbagai bentuk kekuasaan, seperti kekuasaan menghargai, kekuasaan memaksa, kekuasaan sah, kekuasaan rujukan dan kekuasaan keahlian (Stoner dkk, 1996).
- proses kepemimpinan adalah fungsi pemimpin dan pengikut serta variabel situasional.
- Ketika pemimpin memanfaatkan bawahan maka perilaku pemimpin berubah menjadi transaksional yang menjadikan bawahan tdk taat. Muncul bawahan yang di  ‘dalam’ dan di ‘luar’. Jabatan diperjualbelikan à displin menjadi kurang, rekrutment menjadi berdasar pada uang, bukan keahlian.
- Bawahan yang selalu meminta petunjuk dari pemimpin karena bawahan tersebut tidak percaya diri dan tidak berani mengambil resiko.

Gaya kepemimpinan itu berada pada garis kontinum dari boss centered menjadi subordinate centered, misalnya : dari teori X ke teori Y; autocratic menjadi democratic; production centered menjadi employed centered; task directed menjadi human relation; directive menjadi suportive; directive menjadi participative (Luthans 1989)
Gaya Kepemimpinan menurut Tannenbaum dan Schmidth (dlm Hersey dan Blauchark, 1994) terdiri dari perilaku pemimpin yang autocratif , demokratis, dan larzes faire.

POSISI KEPEMIMPINAN
Paradigma pemerintahan menurut Rasyid (2000), yaitu:
1. Sebagai a rolling process yang ditandai oleh ketergantungan pemerintahan dan manusia terhadap kapasitas kepemimpinan seseorang.
2. Sebagai a governing process : praktek pemerintahan yang berdasaralan pada konsensus2 etis antara pemerintahan dan masyrakat.
3. Sebagai an administering process yang ditandai oleh terbangunnya suatu sistem hukum yang kuat dan komprehensif, melalui nama seluruh administrasi yang bekerja secara tertib dan teratur.

PARADIGMA UU NO. 05 TAHUN 1974 TTG PEMDA
The Structural Efficiency Model dg Format Fused Model
Konsekwensinya : pemerintah menjadi sentralistik

PARADIGMA UU NO. 22 TAHUN 1999 TTG PEMDA
Sistem yang menganut the local democracy model dg format otonomi ‘split model’
Implikasinya pemimpin demokratif, responsif dan visioner.

Banyak perdebatan antara sarjana tentang negara dan pemerintah yang dianggap sebagai publik yang sampai sekarang tdk menemukan titik temu.
NGO yang ada di Indonesia LSM dituntut punya akuntabilitas, p tdk memiliki visi (bergantung pada bendera masing-maisng)

Non Public
- Civil Society
- pasar adalah ekonomi dan badan usaha non publik

PARADIGMA
- Thomas Khun (Fakih, 2002), paradigma adalah suatu kerangka (frame) referensi (rujukan/acuan)/pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan (pegangan) /pijakan suatu teori. à bisa menjadi keyakinan karna ada veliditas, reabilitas, korelasi dsb.
- Patton (1975), paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang mengamati dunia luar,tempat bertolah menjelajahi dunia dengan wawasannya (world view)

PERGESERAN PARADIGMA PEMERINTAHAN (kepala daerah)
- Pergeseran garis politik dan kebijakan pemerintahan daerah berimplikasi terhadap kedudukan, fungsi, dan peranan kepala daerah à reorientasi, refungsionalisasi, dan restrukturisasi (reformasi) à berdampak pd gaya kepemimpinan.
- Bergesernya paradigma pemerintah daerah berpengaruh terhadap perilaku (gaya) kepemimpinan daerah
- Gaya (style) kepemimpinan, dapat diidentifikasi cara2 yg dilakukan pemimpin dalam bersikap dan bertindak dalam usahanya mempengaruhi bawahan yg dipimpinnya.

- Kepemimpinan Koontz dan O’Donnel (1959), Robbins (2001), Ordway Tead (1954) & Stone=r, Freeman & Gilbert JR (1996)

Kepemimpinan adl terletak pd pengaruh yaknitindakan/contoh perilaku yg menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku org /sekelompok lain.

- Ilmu memimpin adalah ilmu membaca bawahan
- Pemimpin/pengusaha ditaati karena memiliki kekuasaan à kekuasaan diperoleh daru pengangkatan sehingga ia punya otoritas (lehitimasi)

Gaya kepemimpinan
- Style: Mrpk kesanggupan, kekuatan, cara, irama, ragam, bentuk, lagu, metide yg k has dr seseorg untuk berbuat sesuatu (Syafiie,2003).



PEMIMPIN MENJADI HARAPAN
PEMIMPIN ARSITEK MASA DEPAN
- Pemimpin menggunakan berbagai bentuk kekuasaan, seperti kekuasaan menghargai, kekuasaan memaksa, kekuasaan sah, kekuasaan rujukan dan kekuasaan keahlian (Stoner, dkk 1996)
- Proses kepemimpinan adl fungsi pemimpin dan pengikut serta variable situasional
- Ketika pemimpin memanfaatkan bawahan maka perilaku pemimpin berubah menjadi transaksional è bawahan menajdi tdk taat (ada ‘bawahan atas’ dan ‘bawahan bawah’). Jabatan diperjualbelikan, akhirnya disiplin pegawai kurng dan rekrutmen tdk berdasar pada keahlian melainkan uang.
- Bawahan selalu meminta petunjuk di pemimpin karena:
-,Bawahan kurang percaya diri
-,Bawahan tdk berani mengambil resiko